isolations.org – Donald Trump secara terang-terangan menolak rencana Elon Musk untuk membentuk partai politik baru. Trump menyebut gagasan itu sebagai “keluar jalur” dan menganggap Musk tidak memahami realitas politik Amerika Serikat. Penolakan ini muncul saat Musk mencoba menggalang dukungan dari tokoh-tokoh konservatif untuk membentuk kekuatan politik alternatif. Namun, mantan Presiden AS itu memilih tetap fokus pada Partai Republik dan menilai bahwa partai baru justru akan memecah suara konservatif.
Reaksi Pasar: Saham Tesla Langsung Merosot
Setelah pernyataan Trump menyebar di media sosial dan media arus utama, saham Tesla langsung mencatat penurunan tajam. Investor mulai khawatir bahwa keterlibatan Musk dalam politik bisa berdampak buruk terhadap perusahaannya. Pada penutupan pasar hari itu, saham Tesla turun hampir 7%, mencatat kerugian miliaran dolar dalam kapitalisasi pasar. Para analis menyebut investor kehilangan kepercayaan karena Musk terlihat lebih sibuk mengejar agenda pribadi daripada mengelola bisnis otomotif dan teknologi.
Investor Kritik Fokus Musk yang Terganggu Politik
Beberapa pemegang saham Tesla menyuarakan kekhawatiran terhadap fokus Elon Musk. Mereka menganggap rencana membangun partai politik menunjukkan bahwa Musk tidak lagi memprioritaskan pertumbuhan perusahaan. Investor institusional bahkan mulai mempertimbangkan penarikan dana dari saham Tesla jika Musk terus melibatkan diri dalam isu-isu politik kontroversial. Beberapa analis menyebut langkah Musk sebagai “bunuh diri finansial” karena mengabaikan tanggung jawabnya terhadap perusahaan publik.
Wall Street Tanggapi Dengan Nada Negatif
Pelaku pasar di Wall Street juga merespons negatif perkembangan ini. Sejumlah bank investasi besar menurunkan peringkat saham Tesla dan menyarankan klien untuk menjual. Mereka menyatakan kekhawatiran atas potensi boikot konsumen serta gangguan reputasi yang bisa merugikan kinerja jangka panjang. Pengamat pasar memperkirakan gejolak ini bisa berdampak hingga kuartal mendatang jika Musk tidak segera mengklarifikasi posisinya.
Reaksi Elon Musk Picu Polemik Baru
Elon Musk tidak tinggal diam. Ia langsung membalas komentar Trump melalui akun X (sebelumnya Twitter) dengan menyatakan bahwa “waktu akan membuktikan siapa yang benar.” Namun, pernyataan tersebut malah menimbulkan lebih banyak polemik. Pendukung Trump mulai mengkritik Musk, sementara pihak oposisi menuduhnya mencoba memecah suara pemilih tanpa tujuan jelas. Situasi ini memperburuk persepsi publik terhadap Musk, terutama di tengah ketegangan politik menjelang pemilu 2024.
Tarik Ulur Ambisi Politik Bisa Merusak Tesla
Ketegangan antara Elon Musk dan Donald Trump menunjukkan bahwa keterlibatan CEO https://www.micmicpizza.com/index.php/pizzas/ dalam politik berisiko tinggi bagi perusahaan publik. Saham Tesla kini menghadapi tekanan besar karena investor meragukan arah kepemimpinan Musk. Jika Musk tetap memaksakan ambisi politiknya, Tesla bisa kehilangan lebih banyak nilai pasar dan kepercayaan publik. Krisis ini bisa menjadi titik balik bagi hubungan antara dunia bisnis dan politik di era digital.